April 29, 2008
Aku Tak ingin Jadi Ibuku
Inilah ungkapan yang sangat sederhana yang terpikir oleh aku sewaktu kecil. Kondisi Ibukulah yang membuat saya punya keberanian memperjuangkan hak hidupku. Jujur saja aku sangat menghargai ketulusan Ayahku yang ingin menjadi kepala keluarga utuh.
Tapi diatas semua rencana yang kita buat, masih perlu seijin yang lebih di atas dari segalanya yaitu Tuhan. Tuhan ternyata memanggil ayahku dalam waktu yang terlalu singkat. Bisa terbayang bagaimana seorang Ibu yang tanpa bekal mental kuat bisa meneruskan tatah keluarga yang ditinggalkan seorang Ayah ?
Siapa lagi yang lebih menderita ? Kalau bukan anak anaknya …..
Maka dengan sepenuh hati saya mengundang Bapak Bapak yang membaca tulisan ini untuk berpikir sekali lagi , yaitu ijinkanlah istri istri untuk memiliki sikap mental yang mandiri sejak dini.
Dan ijinkan pula saya dengan sedikit pengalaman yang unik namun sangat berarti untuk bisa berbagi di sini.
Sebelum menulis lebih banyak lagi, saya hanya ingin sampaikan beberapa motivasi saya antar lain :
1. Saya hanya mau katakan “Jangan takut pada kemiskinan, dan jadikan itu semangat juang “
2. Semua orang punya Hak yang sama untuk meraih masa depan, dari mana mulai menatanya ? Didiklah anak anak kita dengan baik sedini mungkin.
3.Perempuan Indonesia di manapun , berjuanglah dan persiapkan mentality kita, walaupun kita bekerja yakinlah kita juga tetap bisa menjadi Ibu yang baik.
Kalau kita bicara masa depan kita adalah bagaimana kita bisa mempersiapkan masa depan anak anak kita terlebih dahulu. Makanya dalam rubrik ini saya akan berbagi pengalaman pengalaman unik sekitar hidupku yang mungkin akan jadi inspirasi bagi yang baca.
Silahkan tunggu tulisanku lainnya di sini yah …….
always smile
Melly
Betapa Anak mengajarkan kita
Anak anak, dalam sebuah konotasi adalah sebagai manusia kecil yang perlu kita ajar, kita lindungi , kita nasehati dsb. Namun dalam konteks yang lebih nyata sebenarnya banyak yang bisa kita pelajari dari anak anak kita. Untuk itu saya ingin menuliskan hal hal yang saya belajar dari anak anak manis saya dan saya akan tuliskan dalam blog ini.
Besar harapan saya siapapun yang baca tulisan ini bisa belajar dari anak anak kita.
1.Punya rumah besar belum tentu bahagia.
Suatu ungkapan yang kelihatannya sebagai ungkapan bagi kita kita yang punya rumah kecil ( dekat ke mana mana ) untuk menghibur diri. Tapi saya sungguh mempunyai cerita yang akhirnya mengubah pandangan saya hanya karena anak saya.
Ceritanya begini : di suatu perjalanan bersama teman2 dan keluarga, saya kebetulan melintas di perumahan mewah yang sangat besar. Secara tidak langsung saya dengan teman saya melakuakn obrolan santai sambil berguman :” Kapan yah kita punya rumah sebesar ini ?. Obrolan kami ternyata didengar oleh anakku yang masih usia 6 th waktu itu. Langsung saja dia bertanya ;” Mama , rumah itu memang besar, tapi apakah Mama lihat ada mobil tamu yang parkir di depan rumahnya ? Tidak adakan ? Apa artinya Ma ? Artinya adalah tidak ada tamu yang ke rumah itu, pertanda rumahnya tidak enak, tidak nyaman. Mending juga rumah kita walaupun kecil, tapi tamu tamu kita banyak.
Terus terang sejak itulah saya mencoba menyadari apa yang dilontarkan oleh anak saya, yaitu bersyukurlah dengan keadaan kita, dan belum tentu keadaan yang kita lihat akan lebih baik buat kita.
Sungguh suatu pelajaran yang sangat berguna bagi saya.
Terima kasih anakku.
Lambaian haru di Bandara Sepinggan
Indahya sebuah pertemuan selalu diiringi sebuah perpisahan,, walaupun tidak ada kepastian waktunya, demikianlah pemandangan yang terintip tanpa sengaja dibalik kaca jendela sudut Café Bandara Sepinggan.
Walau tidak secara pasti , namun dari gerak gerik yang memperlihatka nilai ketulusan serta kesabaran para pengantarnya menunjukkan simbol kebersamaan dan saling mengasihi yang luar biasa, yang saya yakin tidak semua semata mata adalah anggota keluarga melainkan juga kerabat dekat lainnya yang adalah para tetangga dan handai taulan.
Suatu gambaran Sosial yang sangat mengagungkan sekaligus mengharukan yang masih sangat kental yang patut kita banggakan. Apapun bentuk hubungan kekerabatan mereka tidaklah penting , support dan doa tulus mereka yang menyertai anak, saudara dan handai taulan mereka tercinta yang mengantar kepergiannya merantau dalam sebuah harapan masa depan.
Ketegaran seorang Ayah yang juga tidak kuasa menyembunyikan keberatan hati melepaskan anaknya yang tersirat dalam lambaian lemah tangan keriputnya , juga air mata nakal yang mengucur tanpa sengaja dimata mata pengantar yang harus curi curi untuk menghapusnya karena malu.
Hanya iringan doa selamat jalan dan selamat juang Anakku , raih harapan hidupmu, dan kami juga akan selalu menantimu
Begitulah kesetiaan yang dilakoni oleh keluarga dan para kerabat dekat sampai bayangan pesawat hilang dibalik awan.
Indahkan sebuah kebersamaan ?
Terima kasihku untuk pramuniaga
Kata terima kasih , adalah ungkapan setiap kali orang memberi sesuatu kepada kita atau setelah membantu kita.
Tapi kali ini saya punya terima kasih yang sungguh sungguh berbeda, di mana di hari minggu yang cerah, sambil jalan jalan dengan keluarga di mal Mangga dua, saya tertarik untuk melihat sepotong gaun yang dipajang di sebuah toko.Tetapi sungguh diluar dugaan saya, sang pramuniaga toko yang seharusnya memberikan pelayanan yang baik sama sekali tidak melakukan tugasnya. Mungkin dari penampilan saja dia sudah punya ilmu bahwa saya tidak akan bisa membeli atau ada alasan lainnya. Intinya saya tidak mendapatkan pelayanan yang semestinya.
Setelah cukup lama saya menunggu ternyata dia juga tidak bergeming dari tempat duduknya, sampai akhirnya saya pergi dari situ dengan sebuah ucapan terima kasih. Di mana saya tidak jadi keluarkan uang untuk membeli baju tersebut. Jadi hemat deh aku ……
Inti yang bisa kita dapatkan adalah, jangan melihat sesuatu dari bungkusnya . Dan jika kita adalah seorang sales yangbaik , layanilah setiap customer dengan semaksimal mungkin. Karena kadang kadang bukan dari produk yang kita jual saja, tetapi bagaimana cara kita meyakinkan orang untuk membeli.
Always smile
Melly
Ketika Sang Bisu Memuji
Bersyukur sekali pagi ini, ketika saya menyetop sebuah mikrolet, sekilas saya melihat seorang Bapak dengan suara bicara yang sangat tidak jelas + bahasa isyarat tangan sedang berusaha keras untuk berkomunikasi dengan seorang gadis yang kebetulan duduk sebaris dengan saya.Gadis manis berkerudung , itu kesan sekilas saya.
Dari kostumnya jelas terlihat, dia masih menyandang status pelajar, dengan sedikit tersipu, dia menikmati pujian yang dilontarkan Bapak yang bisu tadi. Dan dari kacamata awam saya sepertinya Bapak itu memuji kalau gadis itu cantik wajahnya dan baik hati.
Apapun yang dilontarkan, saya hanya menangkap ajaran luar biasa ” kenapa kita yang punya suara dan pandai bicara, belum punya tradisi memuji ? Sungguh indah kalau kita bisa memuji, karena dengan memuji kita sudah melakukan perbuatan baik menyenangkan hati orang lain.
Always smile
Melly
Pak Tua Sang Guru Kita
Pemandangan kilat yang terekam di jalan, ketika melihat seorang kakek tua renta, dengan tangan keriput yang bergetar memegang keranjang jeruk yang harus dijajakan sekedar demi kelangsungan hidup, memiliki arti tersendiri.
Sebuah pepatah mengatakan pengalaman adalah guru yang baik. Pepatah itu rasanya belum basi bahkan perlu kita ekspansi sedikit menjadi, pengalaman kita dan pengalaman orang lain adalah guru yang baik. Tidak semua pengalaman yang bisa jadi guru kita harus kita alami sendiri. Pengalaman orang lain pun bisa kita jadikan guru bagi kita.
Saat melihat Pak Tua renta di jalan, mungkin kita hanya bisa menoleh, merasa prihatinan, menaruh rasa iba, dan belas kasihan tanpa bisa berbuat lebih. Tapi, dengan tulus tanpa kita sadari Pak Tua tersebut telah menjadi guru buat kita.
Karena itu, akankah kita sia siakan masa muda kita? Maukah kita memiliki masa tua seperti Pak Tua Sang Guru kita? Atau, yakinkah kita akan dapat bertahan lebih dari Pak Tua Guru kita?
Marilah kita isi masa muda kita dengan hal hal yang berguna. Mari kita berdoa sembari dan berterima kasih untuk Pak Guru Tua kita. Jadikanlah potret hidupnya sebagai cermin serta. Tetapkan tekad dalam diri kita agar kalau masa pensiun kita tiba kita bisa lebih baik dari dia, Pak Tua Guru kita.
Sekali lagi terima kasih Pak Tua …………….
Always Smile :
Melly Kiong
Ayah Kota yang Luar Biasa
Sungguh suatu pemandangan yang tidak biasa, namun sangat menyentuh. Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, suasana hiruk pikuk kota Jakarta yang padat dan pengap, tidak sedikit pun menyurutkan niat seorang ayah untuk memberikan kesenangan dan kebahagian kepada putri-putrinya.
Walaupun hal yang dilakukan tampaknnya sangat sederhana, moment yang singkat itu saya yakin sekali akan menorehkan kenangan yang sangat indah dalam benak dan ingatan putri putri tercintanya. Hari gini, ternyata masih ada seorang ayah, kita sebut Ayah Kota, yang dengan mengendarai sepeda motor, dalam balutan pakaian yang sangat sederhana di bawah terik matahari, membonceng dua putri kecilnya. Entah ke mana tujuannya .
Di tengah perjalanan, seekor monyet yang berada di atas pohon di pinggir jalan menganggu perhatianya. Setelah turun dan memarkir kendaraan yang ditumpanginya, segera ia menghampiri binatang itu. Semua itu dilakukan sang ayah, apalagi tujuannya kalau bukan untuk menyenangkan putri-putrinya.
Sang ayah memetik daun muda yang kebetulan ada di sekitar. Lalu, dengan penuh kasih dan kesabaran, ia memandu mengarahkan tangan tangan kecil anaknya agar bisa lebih dekat dan bisa memberikan daun itu kepada monyet.
Dari pemandangan yang rada ganjil tersebut, kita bisa memperkirakan betapa kecilnya kemungkinan ia dapat membawa putri putri kecilnya ke Kebun binatang. Tentu, bukan lantaran tidak ingin membawa anak-anaknya ke sana, tapi boleh jadi kondisinya yang tidak memungkinkan.
Tapi, apapun alasannya kita masih patut berbangga. Seorang Ayah Kota telah memberikan inspirasi dan mengajarkan kepada kita. Ternyata kebahagian bukan hanya milik orang yang punya segalanya. Kebahagiaan milik siapa saja. Jadi, persoalannya tinggal bagaimana kita bisa menikmati dan menggali dari situasi dan kondisi yang ada. Satu hal yang pasti. Kenangan itu akan terus melekat dalam putri-putrinya. Mereka juga akan tahu betapa tulus Sang Papa tercinta dalam membahagiakan mereka meski dengan segala keterbatasannya.
Sungguh suatu sentuhan yang luar biasa. Apakah anda ingin menambah deretan Ayah Kota lainnya?
Always Smile : Melly Kiong
Hello semua!
Selamat datang di blogku. Emang sih blom ada apa-apanya rumahku ini. Maklum baru berdiri. Semoga saja dalam tempo yang tidak terlalu lama akan ada sesuatu yang bisa di baca di sini…